Selasa, 16 April 2013
Rabu, 23 Januari 2013
BIROKRASI
Birokrasi berasal dari kata “bureau” yang berarti meja atau kantor; dan kata “kratia” (cratein) yang berarti pemerintah. Pada mulanya, istilah ini digunakan untuk menunjuk pada suatu sistematika kegiatan kerja yang diatur atau diperintah oleh suatu kantor melalui kegiatan-kegiatan administrasi (Ernawan, 1988). Dalam konsep bahasa Inggris secara umum, birokrasi disebut dengan “civil service”. Selain itu juga sering disebut dengan public sector, public service atau public administration.
Definisi
birokrasi telah tercantum dalam kamus awal secara sangat konsisten. Kamus
akademi Perancis memasukan kata tersebut pada tahun 1978 dengan arti kekuasaan,
pengaruh, dari kepala dan staf biro pemerintahan. Kamus bahasa Jerman edisi
1813, mendefinisikan birokrasi sebagai wewenang atau kekuasaan yang berbagai
departemen pemerintah dan cabang-cabangnya memeperebutkan diri untuk mereka
sendiri atas sesama warga negara. Kamus teknik bahasa Italia terbit 1823
mengartikan birokrasi sebagai kekuasaan pejabat di dalam administrasi
pemerintahan.
Birokrasi berdasarkan definisi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli adalah suatu sistem kontrol dalam organisasi
yang dirancang berdasarkan aturan-aturan yang rasional dan sistematis, dan
bertujuan untuk mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas kerja
individu dalam rangka penyelesaian tugas-tugas administrasi berskala besar
(disarikan dari Blau & Meyer, 1971; Coser & Rosenberg, 1976; Mouzelis,
dalam Setiwan,1998).
Sementara itu,
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, birokrasi didefinisikan sebagai :
1. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh
pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan
2. Cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba
lamban, serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya) yang banyak
liku-likunya dan sebagainya.
Definisi
birokrasi ini mengalami revisi, dimana birokrasi selanjutnya didefinisikan
sebagai
1. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh
pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat, da
2. Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh
pegawai.
Berdasarkan
definisi tersebut, pegawai atau karyawan dari birokrasi diperoleh dari
penunjukan atau ditunjuk (appointed) dan bukan dipilih (elected).
Ini adalah
kejelasan dari berbagai keuntungan dan kelebihan pada Birokrasi
Keuntungan
Birokrasi
Teori birokrasi
ini mempunyai kekuatannya yang tersendiri, walaupun teori ini sering dikaitkan
dengan pelbagai streotaip negatif, namun teori birokrasi ini juga banyak
memberikan sumbangan kepada teori dalam pengurusan sumber manusia.
Hierarki dan
definisi tanggungjawab adalah merupakan ciri penting birokrasi dalam membantu
pengurusan tempat kerja yang tersusun. Lakaran prinsipal terhadap semua
tugas haruslah jelas dan harus disusun dalam bentuk hierarki.
Ada Aturan,
Norma, dan Prosedur untuk Mengatur Organisasi
Kelemahan-kelemahan
birokrasi terletak dalam hal:
a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional
b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki
c. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi
d. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi
a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional
b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki
c. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi
d. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi
Kelemahan-kelemahan
yang terdapat dalam birokrasi sebenarnya tidak berarti bahwa birokrasi adalah
satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi seperti dikemukakan oleh K. Merton
lebih merupakan “bureaucratic dysfunction” dengan ciri utamanya “trained
incapacity”.
Usaha-untuk
memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem
perwakilan. Asumsi yang dipergunaksn adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh
pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal.
Salah satu
kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi ialah “red tape” .
Istilah ini merujuk kepada satu peraturan birokrasi yang sangat berlebihan
sehingga menyebabkan kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun proses.
Keengganan untuk mengakui adanya konflik di antara
otorita yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses
birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negara sedang
berkembang.
referensi
Sujamto, dalam bukunya yangberjudul Otonomi, Birokrasi, Partisipasi (1991:16),
referensi
Sujamto, dalam bukunya yangberjudul Otonomi, Birokrasi, Partisipasi (1991:16),
Rabu, 05 Desember 2012
TEORI ORGANISASI
Makalah
komunikasi
dalam organasasi (perusahaan)
NAMA : KUKUH PRASETYO
NPM
: 14111031
KLS : 2 KA 04
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya
segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, meminta
ampunan dari-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita
serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Karena hidayah-Nya pula, Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “komunikasi dalam organasasi (perusahaan).” ini sebagai tugas dari mata kuliah soft skill teori organisasi tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Yusye Milawati selaku dosen pengampu mata kuliah soft skill teori budaya dasar yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini. Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat, terutama bagi yang membutuhkannya.
Karena hidayah-Nya pula, Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “komunikasi dalam organasasi (perusahaan).” ini sebagai tugas dari mata kuliah soft skill teori organisasi tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Yusye Milawati selaku dosen pengampu mata kuliah soft skill teori budaya dasar yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini. Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat, terutama bagi yang membutuhkannya.
Jakarta,5
desember 2012
Penyusun
I
DAFTAR ISI
Kata pengantar. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. I
Daftar isi. . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .II
BAB I
PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . III
1.1 LatarBelakang. . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.3 Tujuan Makalah. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB
II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . IV
2.1 Definisi
komunikasi dalam organasasi (perusahaan) . . . . . . . . . .
.
2.2 Jenis komunikasi organisasi . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.3 Hambatan
komunikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . …
2.4 Bagaimana
menyalurkan ide komunikasi . . . .. . . . . . . . .
. . . . . . .
BAB III PENUTUP.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . V
3.1 Simpulan. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.2 Saran. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
3.4 Referensi . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .
II
bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Dalam menjalani proses pembelajaran tentu tidak harus berada
dikelas dengan cara ceramah yang diberikan narasumber kepada para peserta
didik, tetapi juga dapat dengan membuat suatu tulisan yang tentu juga bertujuan
untuk menambah pemahaman peserta didik.
Mata kuliah softskill diberlakukan di kampus Universitas
Gunadarma guna mengasah kreatifitas para mahasiswanya, demi mencetak mahasiswa
yang nantinya dapat berguna bagi masyarakat, tentunya setelah menyelesaikan
perkuliahan.
Sebagai penyusun saya ucapkan terima kasih kepada para pengelola
blog, yang saya jadikan sebagai sumber utama dalam menyusun makalah ini, dan
bila terjadi suatu kesalahan, mohon bagi para pembaca untuk meralat.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah softskill Teori
Organisasi Umum 1 yang diberikan dosen kepada mahasiswanya guna memperdalam
materi-materi mata kuliah Teori Organisasi Umum 1.
Bagaimana pun juga makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis
akan terus berusaha untuk memperbaiki dan diharapkan makalah berikutnya akan
lebih baik lagi.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
a. untuk
mengetahui apa itu komunikasi
dalam organasasi (perusahaan).
b. untuk memperjelas bentuk komunikasi dlm organisasi
c. bagaimana
pentingnya komunikasi dlm organisas
1.3
Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan
tugas soft skill teori organisasi sekaligus
sebagai literatur tambahan bagi mahasiswa atau pembaca yang ingin menambah
wawasan yang mencakup komunikasi
dalam organasasi (perusahaan).
III
BAB
II
2.1
DEFINISI KOMUNIKASI DALAM ORGANASASI (PERUSAHAAN)
Istilah
komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama
atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain,
berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut
menjadi miliknya.
Komunikasi
organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang
bersifat hubungan yang saling bergantung satu sama lain meliputi arus
komunikasi vartikal dan horizontal.

Ø Komunikasi
adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
Ø Komunikasi
adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
lain (Davis, 1981).
Komunikasi
adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
Komunikasi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di
antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu.
Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Tujuan komunikasi
dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian
(mutual undestanding) . Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka
referensi, maupun dalam pengalaman.
2.2
JENIS KOMUNIKASI ORGANISASI
a. KOMUNIKASI
INTERNAL
Adalah komunikasi
yang terjadi dalam organisasi itu sendiri. Misalnya, Pertukaran gagasan di
antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur
lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di
dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
b. KOMUNIKASI
HORISONTAL
komunikasi
mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal,
lain dengan komunikasi vertikal yang formal. Komunikasi terjadi tidak dalam
suasana kerja ! employee relation dan sering timbul rumours, grapevine, gossip.
c. KOMUNIKASI
DIAGONAL [CROSS COMMUNICATION]
Komunikasi antara
pimpinan seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain.
d. KOMUNIKASI
EKSTERNAL
Komunikasi antara pimpinan organisasi [perusahaan] dengan khalayak audience di
luar organisasi
2.3
HAMBATAN
KOMUNIKASI
Pada sebuah
proses komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak
hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa Hambatan Komunikasi adalah :
· Hambatan
sematik
Komunikasi yang
disebabkan oleh fakor bahasa yg digunakan oleh para pelaku komunikasi
· Hambatan
mekanik
Komunikasi yang
disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya
· Hambatan
antropologis
Hambatan yang
disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia
· Hambatan
psikologis
Hambatan yang
disebabkan oleh factor kejiwaan.
2.4
BAGAIMANA
MENYALURKAN IDE KOMUNIKASI
Komunikasi dalam
organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa
berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah
wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka
untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah
membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a. IDE
(gagasan) => Si Sender
b. PERUMUSAN
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
c. PENYALURAN
(transmitting)
Penyaluran ini
adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
d. TINDAKAN
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
e. PENGERTIAN
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
f. PENERIMAAN
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina
kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina
koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan
tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan
adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil
akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan
adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan
individual. Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang
setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut
hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang
tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
IV
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari seluruh isi
diatas bahwa organisasi itu adalah suatu perkumpulan manusia dimana terdiri
dari lebih 2 orang yang mencapai kesepakatan tujuan untuk bersama.
Bentuk-bentuk organisasi pun banyak ragamnya. Dan setiap didalam organisasi pun
sering terjadi masalah antara satu dengan lainnya,maka dalam memecahkan masalah
tersebut harus dengan memikirkan solusinya yan tepat.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk
kedepannya.
3.3
referensi
Lako,
Andreas. 2004. Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi: Isu, Teori, dan Solusi.
Cetakan
Pertama. Penerbit Amara Books. Yogyakarta.
V
Sabtu, 27 Oktober 2012
TEORI ORGANISASI
Makalah
MACAM DAN
TYPE ORGANISASI
NAMA : KUKUH PRASETYO
NPM : 14111031
KLS : 2 KA 04
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya segala puji bagi Allah,
kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, meminta ampunan dari-Nya dan
meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita serta keburukan amal
perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Karena hidayah-Nya pula, Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “macam dan type organisasi” ini sebagai tugas dari mata kuliah
soft skill teori organisasi tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Yusye Milawati
selaku dosen pengampu mata kuliah soft skill teori budaya dasar yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga makalah ini dapat selesai
tepat pada waktunya.
Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini.
Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat, terutama
bagi yang membutuhkannya.
Jakarta,25 september 2012
Penyusun
I
DAFTAR ISI
Kata pengantar. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I
Daftar isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... . . . . ..II
BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . .
. . . . . . . .. . . . . .. .. . . III
1.1 LatarBelakang. . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.3 Tujuan Makalah. . . . . . . . .
. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II PEMBAHASAN. . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV
2.1
Tipe-Tipe Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
2.2 Bentuk-Bentuk
Organisasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.3
Macam-macam
organisasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
BAB III PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V
3.1 Simpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.2 Saran. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .
3.4 Referensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II
bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalani proses pembelajaran tentu tidak harus berada
dikelas dengan cara ceramah yang diberikan narasumber kepada para peserta
didik, tetapi juga dapat dengan membuat suatu tulisan yang tentu juga bertujuan
untuk menambah pemahaman peserta didik.
Mata kuliah softskill
diberlakukan di kampus Universitas Gunadarma guna mengasah kreatifitas
para mahasiswanya, demi mencetak mahasiswa yang nantinya dapat berguna bagi
masyarakat, tentunya setelah menyelesaikan perkuliahan.
Sebagai penyusun saya
ucapkan terima kasih kepada para pengelola blog, yang saya jadikan sebagai
sumber utama dalam menyusun makalah ini, dan bila terjadi suatu kesalahan,
mohon bagi para pembaca untuk meralat.
Makalah ini dibuat
guna memenuhi tugas mata kuliah softskill Teori Organisasi Umum 1 yang
diberikan dosen kepada mahasiswanya guna memperdalam materi-materi mata kuliah
Teori Organisasi Umum 1.
Bagaimana pun juga
makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis akan terus berusaha untuk
memperbaiki dan diharapkan makalah berikutnya akan lebih baik lagi.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
a. untuk
mengetahui Tipe-tipe organisasi.
b. untuk memperjelas Bentuk-bentuk
organisasi.
1.3
Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai
pemenuhan tugas soft skill teori
organisasi sekaligus sebagai literatur tambahan bagi mahasiswa atau pembaca
yang ingin menambah wawasan yang mencakup macam dan type organisasi
III
Bab II
2.1. Tipe-Tipe Organisasi
Selain itu organisasi
juga memiliki tipe-tipe yang membagi :
1.
Organisasi Formal
Organisasi formal
adalah organisasi dimana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya sesuai
dengan ketentuan resmi dan memiliki peraturan yang tegas. Atau juga kumpulan
dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama
secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Ciri dari organisasi
ini antara lain :
a.
Pola komunikasi relative mapan.
b.
Disiplin kerja diatur secara formal.
c.
Pengorganisasian jelas.
d.
Adanya kekhususan keahlian atau profesionalisme.
e.
Tujuan terencana dengan jelas.
Organisasi formal juga
memiliki kelemahan, diantaranya:
a.
Sedikit kesempatan bawahan untuk menjawab instruksi dari atasan.
b.
Keterlibatan bawahan dalam musyawarah dan pembuatan keputuan hampir tidak ada.
2.
Organisasi Informal
Organisasi informal
adalah organisasi dimana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya
dilakukan atas dasar hubungan pribadi dengan struktur informal atau tidak
secara resmi. Atau juga kumpulan dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Organisasi Informal
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Proses pembentukan atas dasar kepentingan bersama.
b.
Hubungannya informal.
c.
Anggotanya relative sedikit.
d.
Adanya kegemaran yang relative sama antar anggota di luar organisasi.
e.
Disiplin kerja didasarkan atas kesadaran pribadi.
Kelemahan organisasi
informal diantaranya :
a.
Banyak kesulitan dalam mengambil keputusan karena keterlibatan bawahan yang
tidak terbatas.
b.
Kapasitas hasil kerja relative terbatas karena anggota yang relative sedikit.
c.
Banyak waktu luang yang dipergunakan di luar lingkup organisasi.
Menurut Hicks
organisasi informal terbagi atas :
1.
Organisasi primer
Organisasi semacam ini
menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka
berlandaskan timbal balik bukan berlandaskan kewajiban yang dirumuskan dengan
eksak. Contoh organisasi ini adalah keluarga.
2.
Organisasi sekunder
Organisasi ini memuat
hubungan yang bersifat intelektual, rasional, kontraktual. Organisasi ini tidak
bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena
memiliki alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Contoh organisasi
ini adalah kontrak kerja antara majikan dan karyawan.
2.2. Bentuk-Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi terbagi kedalam banyak bentuk tergantung
dari sisi mana meninjau organisasi itu. Bentuk-bentuk organisasi antara lain :
1.
Ditinjau dari jumlah pucuk pimpinan
a.
Bentuk organisasi tunggal
Yaitu organisasi yang
pucuk pimpinannya ada di tangan seorang. Sebutan jabatan untuk bentuk tunggal
antara lain : presiden, direktur, kepala, ketua, dsb.
b.
Bentuk organisasi jamak
Yaitu organisasi yang
pucuk pimpinannya ada di tangan beberapa orang atau kesatuan. Sebutan jabatan
untuk bentuk jamak antara lain : presidium, majlis, direksi, direktorium,
dewan, dsb.
2.
Ditinjau dari saluran wewenang
a.
Bentuk organisasi jalur
Yaitu organisasi yang
wewenang pucuk pimpinannya dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi
dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan, baik pekerjaan pokok ataupun pekerjaan
bantuan.
b.
Bentuk organisasi fungsional
Yaitu organisasi yang
wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi
dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan tiap bidang berhak
memerintahkan kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang
kerjanya.
c.
Bentuk organisasi jalur dan staff
Yaitu organisasi yang
wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi
dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan
bantuan. Dan dibawah pucuk pimpinan diangkat pejabat yang tidak memiliki
wewenang komando yang hanya bertugas memberi nasihat tentang keahlian tertentu
kepada pucuk pimpinan.
d.
Bentuk organisasi fungsional dan staff
Organisasi yang
wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi
dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan dalam tiap bidang kerja
dapat memerintah semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.
Dan dibawah pucuk pimpinan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang
komando tetapi hanya memberi nasihat tentang keahlian tertentu kepada pucuk
pimpinan.
e.
Bentuk fungsional dan jalur
Yaitu organisasi yang
wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi
dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan tiap bidang kerja berhak
memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang
kerjanya. Dan tiap-tiap satuan pelaksana kebawah memiliki wewenang dalam semua
bidang kerja.
f.
Bentuk organisasi jalur, fungsional, staff
Yaitu organisasi yang
wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi
dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan tiap bidang berhak
memerintahkan kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang
kerjanya. Dan tiap-tiap pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang
kerja. Dan di bawah pucuk pimpinan diangkat pejabat yang tidak memiliki
kewenangan komando tetapi hanya memberi nasihat tentang bidang keahlian
tertentu kepada pucuk pimpinan.
Selain bentuk-bentuk
organisasi diatas, ada juga yang membagi bentuk organisasi sebagai berikut :
1.
Organisasi garis
Merupakan organisasi
tertua dan paling sedehana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol.
Biasa disebut organisasi militer dimana ciri-cirinya adalah bentuknya masih
kecil, jumlah karyawannya sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja
belum tinggi.
Keuntungan organisasi
garis sebagai berikut :
a.
Kesatuan komando terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
b.
Proses pengambilan keputusan berlangsung cepat, karena pihak yang ikut
berkonsultasi masih sedikit.
c.
Rasa solidaritas antar karyawan tinggi karena saling mengenal.
Keburukan organisasi
garis adalah, sebagai berikut:
a.
Seluruh organisasi tergantung pada pemimpin.
b.
Pemimpin cenderung otokratis.
c.
Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2.
Organisasi garis dan staff
Dianut oleh organisasi
besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam
serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staff yaitu orang yang memiliki
keahlian dalam bidang tertentu, tugasnya memberi nasihat dan saran kepada
pimpinan. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Kelebihan organisasi
garis dan staff
a.
Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas
organisasinya, dan kompleksitas susunan organisasinya.
b.
Pengambilan keputusan lebih mudah karena dukungan dari staff ahli.
Kekurangan organisasi
garis dan staff
a.
Dapat tidak terjadinya saling mengenal antar karyawan sehingga solidaritas
sangat sulit dibangun.
b.
Karena susunan organisasinya yang begitu komplek, akan terjadi kesulitan dalam
koordinasi antar divisi atau departemen.
3.
Organisasi fungsional
Pada organisasi ini
dimana sebagian atau segelintir pemimpin tidak memiliki bawahan yang
jelas karena setiap pemimpin berwenang memberikan komando kepada bawahannya.
Bentuk ini juga dikembangkan oleh Henry Fayol.
Kelebihan organisasi
fungsional antara lain :
a.
Pembidangan tugas-tugas jelas.
b.
Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
c.
Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Kelemahan organisasi
fungsional antara lain :
a.
Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga koordinasi akan lebih
sulit.
4.
Organisasi panitia
Organisasi yang
dibentuk hanya sementara waktu saja. Setelah tugas selesai maka organisasi pun
dibubarkan.
5.
Organisasi lini dan staff
Staff tugasnya memberi
layanan dan nasihat kepada manejer dalam melaksanakan suatu kegiatan. Tugas
yang dilakukan merupakan tugas pokok dari suatu organisasi atau
perusahaan.
2.3
Macam-macam organisasi
Berikut
ini adalah penjelasan dari ketiga Organisasi tersebut:
1. Organisasi Niaga
Organisasi Niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan
Macam-macam Organisasi Niaga :
- Perseroan Terbatas (PT)
- Perseroan Komanditer (CV)
- Firma (FA)
- Koperasi
- Join Ventura
- Trus
- Kontel
- Holding Company
2. Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
- Jalur Keagamaan
- Jalur Profesi
- Jalur Kepemudaan
- Jalur Kemahasiswaan
- Jalur Kepartaian & Kekaryaan
3. Organisasi Regional &
International
- Organisasi Regional
Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa
negara tertentu saja.
- Organisasi Internasional
Organisasi Internasional adalah organisasi yang anggota-anggotanya meliputi
negara di dunia.
Macam-macam
organisasi internasional
1. UN = United Nation = PBB (1945)
2. UNICEF = United Nations International
Childrens Emergency Fund (1946), namun namanya diganti setelah thn 1953
menjadi: United Nations Children’s Fund.
3. UNESCO = the United Nations
Educational, Scientific and Cultural Organization (16 November 1945)
4. UNCHR = United Nations Commission on
Human Rights (2006)
5. UNHCR = Uited Nations High
Commissioner for Refugees (14 Desember 1950)
6. UNDPR = The United Nations Division
for Palestinian Rights (2 Desember 1977)
7. UNSCOP = The United Nations Special
Committee on Palestine (May 1947, oleh 11 negara)
8. WHO = World Health Organization (7
April 1948)
9. IMF = International Monetary Fund
(Juli 1944, 180 negara)
10. NATO = North Atlantic Treaty
Organisation (4 April 1949)
11. NGO = Non-Governmental Organizations
.Dalam bahasa Indonesia Lembaga Swadaya Masyarakat – LSM, yg didirikan oleh
perorangan atau per-group dan tdk terikat oleh pemerintah.
12. GREENPEACE (40 negara, dari Europe,
State of America, Asia, Africa dan Pacific, semenjak 1971).
13. AMNESTY International (1961, memiliki
sekitar 2,2 juta anggota, dari 150 negara, organisasi yg membantu menghentikan
penyelewengan/pelecehan hak azasi manusia)
14. WWF = the World Wildlife Fund (1985,
Memiliki hampir 5 juta pendukung, distribusi dari lima benua, memiliki
perkantoran/perwakilan di 90 negara).
15. G8 = Group of Eight, kelompok negara
termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn 1975, kemudian dimasuki oleh Kanada 1976
(Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan
Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara), serta Uni Eropa.
16. EU = The European Union (27 negara
anggota, 1 november 1993)
17. DANIDA = Danish International
Development Assistance (Organisasi yg memberikan bantuan kepada negara2 miskin,
pengungsi, bencana alam)
18. ICRC = International Committee of the
Red Cross (1863) = Palang Merah, gerakan bantuan kemanusiaan saat bencana alam
atau peperangan.
19. OPEC = Organization of the Petroleum
Exporting Countries (1960, anggota 13 negara, termasuk Indonesia)
20. ASEAN = Association of Southeast Asian
Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8
Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste dan Papua new Guinea
hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadi anggota
IV
IV
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari seluruh isi
diatas bahwa organisasi itu adalah suatu perkumpulan manusia dimana terdiri
dari lebih 2 orang yang mencapai kesepakatan tujuan untuk bersama.
Bentuk-bentuk organisasi pun banyak ragamnya. Dan setiap didalam organisasi pun
sering terjadi masalah antara satu dengan lainnya,maka dalam memecahkan masalah
tersebut harus dengan memikirkan solusinya yan tepat.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya
makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca.
Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
3.3
referensi
Lako, Andreas. 2004. Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi: Isu,
Teori, dan Solusi.
Cetakan
Pertama. Penerbit Amara Books. Yogyakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)